BUKU SEJARAH SILIWANGI DAN OTOBIOGRAFI LETJEN TNI (PURN) SOEGIH ARTO, MANTAN KOMANDAN BATALYON 22 DIVISI SILIWANGI SEMASA HIJRAH DAN MANTAN JAKSA AGUNG " SANUL DACA ".
Bagi yang belum tahu, atau mungkin bingung, apa arti kata " SANUL DACA ", dan berasal dari bahasa apa ? Ternyata Sanul Daca adalah singkatan dari " SAYA NULIS ANDA BACA ". Buku ini mengisahkan perjuangan dan perjalanan hidup Letjen TNI (Purn) Soegih Arto yang ditulisnya sendiri, Menurut beliau (Yang ditulis dengan rendah hati), " Penulisan buku ini dimulai dengan aneka keraguan, kebimbangan serta ketidakpastian. Bimbang dan ragu, karena kurang tahu apakah buku yang akan ditulis ini ada gunanya, dan ketidakpastian akan kemampuan saya. Saya belum pernah menulis buku, ini adalah pengalaman pertama. apa yang pembaca akan temukan di sini adalah serentetan pengalaman pribadi saya dari masa bayi hingga tahun delapan puluhan. Disajikan apa adanya, tanpa potongan atau tambahan ".
Buku ini disajikan dengan sangat ringan dan penuh dengan selera humor di sana-sini, ANDA TAKKAN MENYESAL MEMBACANYA, KARENA SANGAT BANYAK HAL-HAL YANG TAKKAN ANDA TEMUI DI BUKU LAIN.
Letjen TNI (Purn) Soegih Arto adalah tokoh yang perjalanan karirnya cukup banyak berhubungan dengan lingkaran dalam kekuasaan Orde Lama dan Orde Baru dan tokoh-tokoh penting lainnya, dalam buku ini antara lain dikisahkan tentang hubungannya dengan Bung Karno, Bung Hatta, Soebandrio, Pak Harto, Ruslan Abdul Gani dan banyak tokoh-tokoh lainnya.
Yang tak kalah menarik adalah tulisan pengalamannya selama menjabat sebagai Jaksa Agung, tentang 8 contoh (Modus Operandi) korupsi pada saat itu.
LALU APA PERANAN PENTING LETJEN TNI (PURN) SOEGIH ARTO DALAM SEJARAH PERJUANGAN DIVISI SILIWANGI.
Seperti kita ketahui, sebagai akibat dari Perjanjian Renville, Divisi Siliwangi diharuskan meninggalkan kantung-kantung perlawanan di Jawa Barat untuk " HIJRAH " ke Jawa Tengah (Dalam Buku Long March Siliwangi, Karya Letjen TNI (Purn) Himawan Soetanto, disebutkan, bahwa sesuai dengan isi Perjanjian Renville, hanya Brigade I/Tirtayasa pimpinan Letkol Sukanda Bratamanggala yang tidak ikut Hijrah dan tetap menguasai daerah Banten sebagai wilayah kekuasaan Republik Indonesia).
Namun ternyata ada perintah dari pusat untuk meninggalkan sebagian kecil pasukan untuk tetap melaksanakan perang gerilya untuk tetap menunjukkan kepada Belanda, bahwa TNI, masih eksis di Jawa Barat. Dan Batalyon 22/Jaya Pangrerot pimpinan Kapten Soegih Artolah yang mendapatkan kehormatan untuk tetap berada di daerah Patuha (Penugasan Kapten Soegih Arto ini tercatat dalam buku " SILIWANGI DARI MASA KE MASA ", terbitan tahun 1979, pada halaman 210). Saat itulah sering kali pasukan Yon 22 ini berhadapan dengan Pasukan Baret Hijau Korps Speciale Troepen (KST) pimpinan Kapten Westerling yang bermarkas di Batujajar.
Kisah tentang perjuangan Batalyon 22 pimpinan Kapten Soegih Arto ini dimuat dalam buku " Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, Jilid VI ", karya Jenderal TNI A.H. Nasution, halaman 100-104.
Di samping itu dalam buku Sanul Daca inipun dilampirkan Surat Keterangan yang diberikan oleh Kepala Staf Angkatan Perang, Djenderal Major T.B. Simatupang, tertanggal 22 April 1954, tentang kebenaran perjuangan Batalyon 22, pimpinan Majoor Soegih Arto, yang pada intinya menerangkan tentang adanya perintah kepada Komandan Brigade Guntur I, Letkol Daan Jahja untuk meninggalkan satu batalyon di daerah Patuha, sehubungan dengan keharusan Divisi Siliwangi melaksanakan Hijrah, dan Batalyon 22 pimpinan Soegih Artolah yang mendapatkan tugas kehormatan itu (Lihat Foto Terlampir).
Beberapa penugasan Letjen TNI (Purn) Soegih Arto di Divisi Siliwangi antara lain :
** Ajudan Komandan Resimen 8 Bandung, Letkol (Overste) Omon.
** Komandan Batalyon 22, Cibatu.
** Brigade Mayor, Brigade B Sukabumi (Penulisan Sesuai Isi Buku).
** Komandan Komando Kota Militer Kota Besar Bandung, merangkap Komandan Resimen 11.
S P E S I F I K A S I :
- Buku bekas.
- Soft cover.
- Rata-rata stock masih cukup bagus.
- Halaman lengkap.
- Penerbit PT. Merdeka Sarana Usaha.
- Dicetak oleh CV. Gunung Agung.
- CETAKAN PERTAMA, September 1989.
- 258 halaman.
- Ukuran 14,5 x 20,5 cm.
Buku ini disajikan dengan sangat ringan dan penuh dengan selera humor di sana-sini, ANDA TAKKAN MENYESAL MEMBACANYA, KARENA SANGAT BANYAK HAL-HAL YANG TAKKAN ANDA TEMUI DI BUKU LAIN.
Letjen TNI (Purn) Soegih Arto adalah tokoh yang perjalanan karirnya cukup banyak berhubungan dengan lingkaran dalam kekuasaan Orde Lama dan Orde Baru dan tokoh-tokoh penting lainnya, dalam buku ini antara lain dikisahkan tentang hubungannya dengan Bung Karno, Bung Hatta, Soebandrio, Pak Harto, Ruslan Abdul Gani dan banyak tokoh-tokoh lainnya.
Yang tak kalah menarik adalah tulisan pengalamannya selama menjabat sebagai Jaksa Agung, tentang 8 contoh (Modus Operandi) korupsi pada saat itu.
LALU APA PERANAN PENTING LETJEN TNI (PURN) SOEGIH ARTO DALAM SEJARAH PERJUANGAN DIVISI SILIWANGI.
Seperti kita ketahui, sebagai akibat dari Perjanjian Renville, Divisi Siliwangi diharuskan meninggalkan kantung-kantung perlawanan di Jawa Barat untuk " HIJRAH " ke Jawa Tengah (Dalam Buku Long March Siliwangi, Karya Letjen TNI (Purn) Himawan Soetanto, disebutkan, bahwa sesuai dengan isi Perjanjian Renville, hanya Brigade I/Tirtayasa pimpinan Letkol Sukanda Bratamanggala yang tidak ikut Hijrah dan tetap menguasai daerah Banten sebagai wilayah kekuasaan Republik Indonesia).
Namun ternyata ada perintah dari pusat untuk meninggalkan sebagian kecil pasukan untuk tetap melaksanakan perang gerilya untuk tetap menunjukkan kepada Belanda, bahwa TNI, masih eksis di Jawa Barat. Dan Batalyon 22/Jaya Pangrerot pimpinan Kapten Soegih Artolah yang mendapatkan kehormatan untuk tetap berada di daerah Patuha (Penugasan Kapten Soegih Arto ini tercatat dalam buku " SILIWANGI DARI MASA KE MASA ", terbitan tahun 1979, pada halaman 210). Saat itulah sering kali pasukan Yon 22 ini berhadapan dengan Pasukan Baret Hijau Korps Speciale Troepen (KST) pimpinan Kapten Westerling yang bermarkas di Batujajar.
Kisah tentang perjuangan Batalyon 22 pimpinan Kapten Soegih Arto ini dimuat dalam buku " Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, Jilid VI ", karya Jenderal TNI A.H. Nasution, halaman 100-104.
Di samping itu dalam buku Sanul Daca inipun dilampirkan Surat Keterangan yang diberikan oleh Kepala Staf Angkatan Perang, Djenderal Major T.B. Simatupang, tertanggal 22 April 1954, tentang kebenaran perjuangan Batalyon 22, pimpinan Majoor Soegih Arto, yang pada intinya menerangkan tentang adanya perintah kepada Komandan Brigade Guntur I, Letkol Daan Jahja untuk meninggalkan satu batalyon di daerah Patuha, sehubungan dengan keharusan Divisi Siliwangi melaksanakan Hijrah, dan Batalyon 22 pimpinan Soegih Artolah yang mendapatkan tugas kehormatan itu (Lihat Foto Terlampir).
Beberapa penugasan Letjen TNI (Purn) Soegih Arto di Divisi Siliwangi antara lain :
** Ajudan Komandan Resimen 8 Bandung, Letkol (Overste) Omon.
** Komandan Batalyon 22, Cibatu.
** Brigade Mayor, Brigade B Sukabumi (Penulisan Sesuai Isi Buku).
** Komandan Komando Kota Militer Kota Besar Bandung, merangkap Komandan Resimen 11.
S P E S I F I K A S I :
- Buku bekas.
- Soft cover.
- Rata-rata stock masih cukup bagus.
- Halaman lengkap.
- Penerbit PT. Merdeka Sarana Usaha.
- Dicetak oleh CV. Gunung Agung.
- CETAKAN PERTAMA, September 1989.
- 258 halaman.
- Ukuran 14,5 x 20,5 cm.
HARGA ??
UNTUK INFO LEBIH LANJUT SILAHKAN MENGHUBUNGI TREEHOUSE KULAMA 081586008604 (SMS / WA / LINE).
UNTUK MELIHAT KOLEKSI KAMI YANG LEBIH LENGKAP, SILAHKAN MENG "KLIK " SITUS-SITUS BERIKUT INI :
www.bukusejarah.com
www.bukukoleksi.com
www.bukujadul.com
bukusejarahdanbiografi.blogspot.co.id
bukumajalahjadul.blogspot.co.id
bukug30spki1965.blogspot.co.id
bukusejarahg30s.blogspot.co.id
bukubudayajawa.blogspot.co.id
bukubonsai.blogspot.co.id
bukusastrapopuler.blogspot.co.id
bukusiliwangi.blogspot.co.id
integrasitimortimur.blogspot.co.id
jualbukupenting.blogspot.co.id
sepatukudabekas.blogspot.co.id
pasukankomando.blogspot.co.id
MAAF, KAMI TIDAK MELAYANI TRANSAKSI SECARA COD.